Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2021 diperkirakan mencapai 270 juta jiwa, yang menempatkan Indonesia pada urutan keempat dari 195 negara yang ada dalam kategori besar jumlah penduduk. Pada tahun 2021, diperkirakan Indonesia akan memiliki 20 juta orang berusia 65 tahun ke atas.
Populasi lansia diperkirakan akan meningkat lebih dari 40% pada tahun 2025, yang akan menjadikan Indonesia salah satu negara dengan jumlah penduduk lansia terbesar di Asia. Hal ini akan berdampak besar pada tingkat ekonomi dan sosial, terutama di sektor kesehatan. Penyakit yang paling umum diderita oleh lansia Indonesia adalah tekanan darah tinggi, stroke, penyakit paru-paru kronis, arthritis, masalah kesehatan mulut dan diabetes. Dilaporkan bahwa stroke, diabetes dan penyakit jantung iskemik adalah penyebab utama kematian lansia Indonesia.
Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, Indonesia memberikan potensi besar bagi supplier alat kesehatan. Di Indonesia, kebutuhan akan alat kesehatan meningkat setiap tahunnya bahkan hingga mencapai nilai trilliunan rupiah. Untuk alat kesehatan yang membutuhkan teknologi canggih seperti laser medis dan peralatan diagnostic lainnya, Indonesia memang masih tergantung dari mproduk impor luar negeri.
Dulu, produksen alat kesehatan dalam negeri berfokus pada pembuatan barang-barang dasar seperti perban, sarung tangan bedah, instrumen ortopedi, dan furnitur rumah sakit. Namun sejak tahun 2016, perusahaan lokal telah mampu memproduksi alat kesehatan lainnya, seperti stestoskop, sphygmomanometer, incubator bayi, kateter urin, pengental O2, nebulizer, peralatan EKG, kursi gigi, pompa injeksi, doppler janin, lampu operasi, pompa infus, pembalut medis (misalnya, baju operasi, seprai), rapid test (seperti HIV, hepatitis, kehamilan, dan lain-lain), reagen pengumpulan darah, kotak P3K, dan berbagai peralatan kesehatan lainnya.
Kesehatan memang merupakan prioritas dalam agenda pembangunan nasional Indonesia. Pemerintah pusat dan daerah terus membangun dan memodernisasi fasilitas kesehatan. Mereka berencana untuk menyediakan fasilitas rawat inap di puskesmas-puskesmas dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan di berbagai wilayah di Indonesia.
Walaupun terdapat masalah ekonomi, jumlah rumah sakit dan klinik di Indonesia terus meningkat. Pemerintah mendorong pihak swasta untuk ikut serta dalam pembangunan rumah sakit. Rumah sakit-rumah sakit baru Ini tentunya membutuhkan alat kesehatan canggih untuk layanan kesehatan berkualitas tinggi.
Menurut statistic, terdapat sekitar 3000 rumah sakit di Indonesia. Rumah sakit ini menyediakan sekitar 320.000 tempat tidur atau hanya 1 untuk setiap 1.000 penduduk Indonesia. Angka ini merupakan yang terendah di ASEAN dan termasuk yang terendah di dunia.
Rata-rata di sekitar Indonesia seperti Singapura, Thailand, Vietnam dan Malaysia memiliki lebih dari 2 tempat tidur untuk setiap 1000 penduduk. Hal ini berarti Indonesia masih membutuhkan sekitar 2 hingga 3 kali lipat jumlah tempat tidur dari yang dimiliki saat ini. Tentu saja melalui angka ini kita dapat melihat bahwa Indonesia merupakan pangsa pasar yang bagus untuk supplier alat kesehatan.